Washington (ANTARA News) - kotoran manusia mengandung emas dan logam mulia lainnya yang bisa bernilai ratusan juta dolar, kata para ahli.

Sekarang trik adalah bagaimana untuk mengambil mereka - rejeki nomplok potensial yang juga bisa membantu menyelamatkan planet ini.

"Emas yang kami temukan adalah pada tingkat deposit mineral minimal," kata Kathleen Smith, dari US Geological Survey, setelah timnya menemukan logam seperti platinum, perak dan emas dalam limbah diobati.

Sebuah studi terbaru oleh kelompok lain ahli di lapangan menemukan bahwa limbah dari satu juta orang Amerika bisa berisi sebanyak $ 13.000.000 senilai logam.

Menemukan cara untuk mengekstrak logam bisa
membantu lingkungan dengan menebang pada kebutuhan pertambangan dan mengurangi pelepasan yang tidak diinginkan dari logam ke lingkungan.

"Jika Anda dapat menyingkirkan beberapa logam gangguan yang saat ini membatasi berapa banyak biosolids ini kita dapat menggunakan di ladang dan hutan, dan pada saat yang sama memulihkan logam berharga dan elemen lainnya, itu win-win," kata Smith.

"Ada logam di mana-mana - di Anda produk perawatan rambut, deterjen, bahkan nanopartikel yang dimasukkan ke dalam kaus kaki untuk mencegah bau buruk."

Lebih dari tujuh juta ton biosolids keluar dari AS fasilitas air limbah setiap tahun: sekitar setengah digunakan sebagai pupuk di ladang dan di hutan dan setengah lainnya dibakar atau dikirim ke tempat pembuangan sampah.

Smith dan timnya berada pada misi untuk mencari tahu persis apa yang ada di limbah kami.

"Kami memiliki dua pendekatan," kata Smith. "Dalam salah satu bagian dari penelitian, kita melihat menghapus beberapa logam diatur dari biosolids yang membatasi penggunaannya untuk aplikasi lahan.

"Pada bagian lain dari proyek, kami tertarik dalam mengumpulkan logam berharga yang dapat dijual, termasuk beberapa yang lebih penting teknologi logam, seperti vanadium dan tembaga yang ada di telepon seluler, komputer dan paduan."

Penemuan ini dipresentasikan pada Rapat 249 Nasional & Pameran dari American Chemical Society (ACS), masyarakat ilmiah terbesar di dunia, yang berlangsung di Denver sampai Kamis.

Sumber: http://news.yahoo.com